OSIS 36 (Organisasi Siswa Intra Sekolah) SMP PGRI JATIUWUNG - Kota Tangerang. Prop. Banten.. Office : Jl. Gatot Subroto KM.5 No.4 Jatiuwung Telp. (021) 5909619 E-mail. osis_pgri@ymail.com Web. http://osispgri36.blogspot.com

Pengurus OSIS


SELAMAT DATANG DI Web. BLOGGER OSIS SMP PGRI JATIUWUNG Mohon maaf tampilan masih kurang menarik... dikarenakan dalam masa percobaan...!!! Div. Online. IKAP 36 (pondokkreasi)


Rabu, 14 Juli 2010

Selamat datang dan berkunjung kepada semua siswa-siswi/ pelajar SMP PGRI Jatiuwung Kota Tangerang. Ini adalah tempat untuk kalian semua berposting dengan ceria dan bergembira dalam media internet, OSIS ingin memberikan sebuah teknologi yang saat ini sedang guming seperti Blog ini. Informasi yang ada didalam Blog ini antara lain seputar tentang :

1. Struktur Kepengurusan OSIS
2. Jadwal Kurikulum
3. Agenda Kerja OSIS
4. Karya-karya terbaik siswa-siswi
5. Tempat CURHAT Pelajar
6. Wadah SARAN & KRITIK.

Semua isi yang OSIS berikan merupakan segala kegiatan yang akan dilaksanakan maupun telah terlaksana. OSIS menginginkan para siswa-siswi SMP PGRI Jatiuwung menjadi seorang pelajar yang aktip dalam segala bidang. Mampu memberikan kebanggan bagi diri sendiri, orang tua, guru, teman maupun orang yang berada disekitar semua. Jadi kepada semua siswa-siswi SMP PGRI Jatiuwung dimohon untuk terus memberikan kesan dan pesan maupun Update status didalam Blog ini. Mari kita semua ramaikan Blog ini dengan segala bentuk kegiatan positif yang menjadikan kita semua siswa-siswi teladan.


Salam hangat,
OSIS SMP PGRI Jatiuwung


PRESIDENT Puji PELAJAR Kota Tangerang...

KOTA TANGERANG, TO  --Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan apresiasinya terhadap Walikota Tangerang Wahidin Halim atas kemajuan pembangunan Kota Tangerang yang begitu pesat terutama pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, penghijauan serta penyediaan lapangan kerja yang dinilai sangat berhasil khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang benar-benar disiapkan sejak dini oleh Pemkot Tangerang sebagai fasilitator pembangunan, tentunya hal ini  pantas dijadikan contoh bagi daerah lain di Indonesia.

“Selamat kepada saudara Walikota Tangerang yang telah menselaraskan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan, sehingga keberhasilannya sangat tampak sekali” tegas Presiden SBY saat mengunjungi SMK negeri 3 Kota Tangerang, Jl. M. Yamin, Kota Tangerang, Selasa (16/2).

Kekaguman  lain Presiden SBY kepada Kota Tangerang adalah upaya menuju kota hijau karena presiden melihat langsung bahwa sepanjang perjalanan dari Lapas anak pria Jl. Daan Mogot menuju SMKN 3 Kota Tangerang yaitu sepanjang Jl. TMP. Taruna, Presiden merasakan  keteduhan dan keasrian atas hijaunya salah satu areal di Kota Tangerang yang begitu terasa berbeda dibanding beberapa waktu lalu.

Disela-sela presentasi Kepala Sekolah SMKN 3, H. Mamat Kandawibawa. Presiden  bertanya tentang penerapan Kartu Multi Guna yang telah menyentuh bidang pendidikan juga. Walikota H. Wahidin Halim,  dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa program Kartu Multi Guna adalah bagian dari pelayanan Pemkot terhadap masyarakat Miskin dan rentan Miskin di Kota Tangerang, berawal dari pelayanan Kesehatan Gratis dan sekarang menjadi salahs atu pelayanan pendidikan bagi 92.000 KK miskin di kota Tangerang.

SBY juga sangat menyambut baik program yang diterapkan oleh Pemkot Tangerang khusus untuk bidang pendidikan yang menurutnya mengalami kemajuan yang luar biasa, seperti halnya untuk kemajuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Tangerang  yang mempunyai banyak prestasi baik di tingkat lokal maupun nasional, bahkan internasional. Bahkan sekolah kejuruan di kota Tangerang memiliki jumlah yang lebih banyak dibanding Sekolah Umum (SMA).  Kota Tangerang memiliki 92 SMK, terdiri dari 7 SMK negeri dan 85 SMK swasta., sementara SMA berjumlah 85, yang terdiri dari 15 SMA Negeri dan  70 SMA Swasta. Menurut SBY, Pemkot Tangerang dianggap sangat memahami kondisi sulitnya mencari lapangan kerja sehingga pembangunan sekolah-sekolah kejuruan ini merupakan solusi bagi penyediaan tenaga kompeten, bukan saja yang siap kerja tapi lebih dari itu siap untuk menciptakan lapangan kerja.

Presiden SBY beserta Ibu Ani Yudhoyono, serta 9 Menteri Kabinet Pembangunan Bersatu II, dan Gubernur Banten,  didampingi oleh Walikota Tangerang dan Kepsek SMKN 3 berkesempatan mengelilingi setiap ruang praktek kejuruan di sekolah tersebut, serta berdialog dengan para siswa yang tengah menjalani Uji Kompetensi Praktek Kejuruan. Dalam kesempatan itu juga Menteri Pendidikan M. Nuh menyerahkan bantuan kepada SMK Negeri 3 yang dietrima langsung oleh Kepala Sekolah, H. Mamat Kandawibawa didampingi oleh Walikota Tangerang.

Doc. IKAP 36 Data. Tangerang Online...

Sejarah Singkat Tentang PGRI Indonesia

PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.
Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru-guru bangsa Indonesia. Organisasi perjuangan huru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.
Sejalan dengan keadaan itu maka disamping PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan yang lainnya.
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka.”
Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.
Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah – guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tangan bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :
1. Memepertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia;
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan;
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Jiwa pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis.
Untuk itulah, sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun.
Semoga PGRI, guru, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tulisan ini adalah Teks resmi yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar PGRI, untuk dibaca pada upacara memperingati HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, 25 November 2008.
Doc. IKAP 36 Data. Tangerang Online...



Tidak ada komentar:

OSIS SMP PGRI JATIUWUNG

OSIS 36 (Organisasi Siswa Intra Sekolah) SMP PGRI JATIUWUNG - Kota Tangerang. Prop. Banten.. Office : Jl. Gatot Subroto KM.5 No.4 Jatiuwung Telp. (021) 5909619 E-mail. osis_pgri@ymail.com Web. http://osispgri36.blogspot.com

Teknologi Komputer

Komputer pada masa ini sudah menjadi bagian sehari-hari tidak bisa dipisahkan bung. Jika hari gini anda tidak bisa menggunakan komputer ya ampun anda sama saja “buta huruf”. Lalu manfaat komputer ini untuk apa aja :

Manfaatnya sebenarnya sama saja dengan manfaat teknologi lainnya yaitu mempermudah pekerjaan manusia.

Beberapa dari ribuan manfaat komputer (termasuk internet) ini :

  • Jika dulu ngetik pakai mesin ketik nggak bisa diedit sekarang bisa.
  • Dapat mengedit bahakan memberikan efek gambar sesuka hati.
  • Dapat menyimpan dan dengerin MP3 bajakan kesukaan
  • Dulu jika ngirim surat bisa berhari-hari. Pakai email bisa hanya dalam hitungan milidetik.
  • Dapat melakukan pekerjaan administrasi yang jauh lebih mudah dan efisien
  • dsb

Tapi apakah benar hal-hal diatas dari manfaat teknologi ini. Sebenarnya nggak juga. Komputer dibuat dulu berdasarkan :

komputer dapat melakukan pekerjaan berulang-ulang tanpa lelah dan cepat.

Satu-satunya kelebihan komputer dibanding manusia ya sebenarnya cuma itu , mereka dapat melakukan pekerjaan berulang-ulang tanpa lelah. Mereka mampu melakukan perhitungan yang cepat juga karena dapat melakukannya berulang-ulang.

Walau begitu apakah manfaat komputer benar-benar menyelesaikan seluruh permasalahan kerja manusia. Oh ya tentu, mereka memang menyelesaikan masalah manusia. Namun disisi lain mereka juga membuat masalah yang baru. contohnya berikut :

  • Orang zaman dahulu tidak mempunyai masalah mengupdate antivirus komputer.
  • Orang zaman dahulu nggak harus belajar MS word, Ms excel, cara mengoperasikan windows, belajar pemograman dsb.
  • Orang zaman dahulu juga nggak harus mikir mengupdate driver mereka setiap saat.
  • Orang zaman dahulu juga tidak pernah terganggu oleh aktivitas SPAM.
  • orang zaman dahulu tidak akan bingung untuk mengganti hardware yang compability dengan software terbaru.
  • dsb

Jadi sebenarnya saat muncul teknologi baru. Memang benar mereka memberikan manfaat menyelesaikan masalah manusia. Tapi pasti disisi lain muncul masalah yang diakibatkannya.

Contoh lainnya yang paling gampang adalah teknologi kendaraan bermotor, memang benar mereka membuat transportasi jauh lebih mudah. Efeknya ya tentu saja Pemanasan Global.

Doc. Div. Online. IKAP 36